Daftar silsilah raja majapahit: sejarah awal kerajaan hingga runtuh
Daftar silsilah raja majapahit: sejarah awal kerajaan hingga runtuh"
Play all audios:
tirto.id - Kerajaan Majapahit pernah menjadi kemaharajaan besar dalam sejarah bangsa Indonesia atau Nusantara. Kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang berawal tahun 1293 hingga runtuhnya pada
1527 Masehi ini punya sederet pemimpin terkenal dalam riwayat silsilah raja-rajanya, dari Raden Wijaya, Hayam Wuruk, hingga Brawijaya V. __ Pendiri Majapahit adalah Raden Wijaya (1293-1309)
yang sebelumnya merupakan panglima perang Kerajaan Singasari sekaligus menantu kesayangan raja terakhirnya yakni Kertanegara. Setelah Kertanegara tewas dalam pemberontakan Jayakatwang pada
1292 yang menyebabkan tamatnya Singasari, Raden Wijaya merintis berdirinya pemerintahan baru yang kemudian dikenal dengan nama Kerajaan Majapahit.__ MASA AWAL & JAYA KERAJAAN MAJAPAHIT
__ Inajati Adrisijanti dalam _Majapahit: Batas Kota dan Jejak Kejayaan di Luar Kota_ (2012) menuliskan, Raden Wijaya membuka hutan di tepi Sungai Brantas. Desa ini berkembang pesat dan pada
1293 menjadi kerajaan dengan nama Majapahit. Pusat pemerintahannya di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Raden Wijaya bertakhta dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Baca juga: Sempat
mengalami masa-masa suram pada era Jayanagara (1309-1328) yang diwarnai dengan rangkaian aksi pemberontakan, situasi Kerajaan Majapahit perlahan mulai kondusif di bawah kepemimpinan
Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328-1350). Jayanagara dan Tribhuwana sama-sama anak Raden Wijaya namun beda ibu. Tribhuwana Wijayatunggadewi menunjuk Gajah Mada sebagai mahapatih. Gajah Mada
kemudian mengucapkan ikrarnya yang melegenda, yakni Sumpah Amukti Palapa dengan tekad menyatukan wilayah-wilayah di seluruh Nusantara di bawah panji-panji Kemaharajaan Majapahit. Agus Susilo
dan Andriana Sofiarini bertajuk "Gajah Mada Sang Mahapatih Pemersatu Nusantara di Bawah Majapahit Tahun 1336 M-1359 M" dalam Jurnal _Kanganga _(2018) menyebutkan, Gajah Mada
mengucapkan Sumpah Amukti Palapa di hadapan Ratu Tribhuwana Tunggadewi saat Hayam Wuruk baru saja dilahirkan. Baca juga: Sumpah Gajah Mada tersebut dapat diwujudkan di era selanjutnya, yakni
pada masa kepemimpinan Hayam Wuruk atau Sri Rajasanagara (1350-1389). Dengan dukungan Gajah Mada, Hayam Wuruk mampu membawa Kerajaan Majapahit ke masa kejayaan. Dikutip dari The History of
Javanese Kings (2010) karya Purwadi, pada era kepemimpinan Hayam Wuruk dan Gajah Mada, Kerajaan Majapahit tidak hanya berhasil memperluas daerah kekuasaannya. Kemakmuran benar-benar
dirasakan seluruh rakyat yang bernaung di bawah panji-panji Majapahit. Namun, sepeninggal Gajah Mada dan Hayam Wuruk, masa keemasan Kerajaan Majapahit mulai memudar. Tidak adanya pemimpin
yang benar-benar mumpuni membuat ketahanan kemaharajaan ini goyah, beberapa negeri taklukan pun mulai melepaskan diri. Baca juga: MASA AKHIR KERAJAAN MAJAPAHIT Naiknya Ratu Suhita
(1429-1447) ke puncak singgasana sempat membuka harapan baru bagi Majapahit untuk memulai kebangkitan. Selama era kepemimpinannya, Ratu Suhita gencar menghidupkan kearifan lokal yang sempat
terabaikan selama masa ricuh sebelum ia bertakhta. R. Soekmono dalam Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2 (2002) menuliskan, masa pemerintahan Ratu Suhita ditandai berkuasanya kembali
anasir-anasir Nusantara. Berbagai tempat pemujaan didirikan di lereng-lereng gunung, dan bangunan-bangunan (candi) itu disusun sebagai punden berundak-undak, misalnya di lereng Gunung
Penanggungan, Gunung Lawu, dan sebagainya. Ratu Suhita wafat pada 1447. Lantaran Ratu Suhita tidak tidak dikaruniai anak, maka yang dinobatkan sebagai penguasa Majapahit berikutnya adalah
Kertawijaya (1447-1451). Baca juga: Kertawijaya, adik bungsu Ratu Suhita, adalah Raja Majapahit yang mulai memakai nama Brawijaya sebagai pengingat akan pendiri kerajaan itu, yakni Raden
Wijaya. Namun, kebangkitan yang mulai dirintis Ratu Suhita tidak dapat dilanjutkan oleh adiknya itu. Kerajaan Majapahit selanjutnya dipimpin oleh deretan raja yang tidak terlalu cakap
sehingga mulai tergerus dan menampakkan tanda-tanda keruntuhan. Masa akhir Majapahit semakin dekat ketika munculnya Kesultanan Demak di Jawa Tengah. Kesultanan Demak adalah kerajaan Islam
pertama di Jawa yang didirikan justru oleh salah seorang pangeran dari Majapahit yang bernama Raden Patah. Beberapa referensi menyebut bahwa Raden Patah adalah putra Bhre Kertabhumi atau
Brawijaya V (1468 -1478), sosok yang diyakini sebagai raja terakhir Majapahit. Ketika Raden Patah mendirikan Kesultanan Demak pada 1468 M bersama para Wali Songo, situasi Majapahit sedang
guncang. Majapahit tengah mengalami persoalan internal dengan munculnya pemberontakan yang dilakukan oleh Girindrawardhana, menantu Brawijaya V. Akhirnya, Girindrawardhana berhasil menduduki
singgasana Kerajaan Majapahit dan bergelar Brawijaya VI (1478-1489). Baca juga: Singgasana Brawijaya VI digulingkan oleh mahapatihnya sendiri yakni Patih Udara pada 1498. Akibat konflik
ini, Kerajaan Majapahit semakin menjadi lemah dan kian kehilangan legitimasi dari wilayah-wilayah taklukannya. Pada 1517, Kesultanan Demak di bawah kepemimpinan Pati Unus, penerus Raden
Patah, menyerang Majapahit yang saat itu sudah berpindah ibu kota di Daha (Kediri). Serbuan tersebut membuat perekonomian Majapahit lumpuh. Satu dekade berselang, tahun 1527, Majapahit
benar-benar musnah. Serangan Kesultanan Demak yang kali ini dipimpin oleh Sultan Trenggana, adik Pati Unus, memungkasi riwayat Majapahit sepenuhnya. Setelah itu, Kesultanan Demak
mengambil-alih wilayah-wilayah Majapahit yang masih tersisa sekaligus memantapkan diri sebagai kekuatan utama baru di Jawa. Baca juga: DAFTAR SILSILAH RAJA-RAJA MAJAPAHIT * Raden
Wijaya/Kertarajasa Jayawardhana (1293-1309) * Kalagamet/Sri Jayanagara (1309-1328) * Sri Gitarja/Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328-1350) * Hayam Wuruk/Sri Rajasanagara (1350-1389) *
Wikramawardhana (1389-1429) * Ratu Suhita /Dyah Ayu Kencana Wungu (1429-1447) * Kertawijaya/Brawijaya I (1447-1451) * Rajasawardhana/Brawijaya II (1451-1453) * Purwawisesa
/Girishawardhana/Brawijaya III (1456-1466) * Bhre Pandansalas/Suraprabhawa/Brawijaya IV (1466-1468) * Bhre Kertabumi/Brawijaya V (1468 -1478) * Girindrawardhana/Brawijaya VI (1478-1489) *
Patih Udara (1489-1527) Baca juga:
Trending News
Ini 6 kuliner khas cirebon yang patut dicoba, nagih pisan!Gado-gado ayam khas Cirebon berbeda dari gado-gado yang banyak dijumpai di daerah lain di Indonesia. Gado-gado ini terdi...
Saadia FaruqiJul 03, 2017 Cut from the Same Cloth: Wearing Hijab in Houston, Post-Trump Wearing my hijab in Houston has always been c...
Mahathir mohamad: saya merasa dikhianati oleh pm muhyiddin yasinKUALA LUMPUR, IDN TIMES - Mantan Perdana Menteri Malaysia sekaligus Ketua Partai Pribumi Bersatu Malaysia, Mahathir Moha...
Macam-macam zakat harta dan cara mudah menghitungnyaZakat harta berikutnya adalah zakat emas dan perak, dihitung berdasarkan kepemilikan emas, perak atau logam mulia lainny...
7 perjuangan tanpa lelah day6 di project every day6, bikin banggaYup, _finally _sampai juga kita di episode final dari Every DAY6! Di bulan November-Desember, DAY6 ngerilis _single _&qu...
Latests News
Daftar silsilah raja majapahit: sejarah awal kerajaan hingga runtuhtirto.id - Kerajaan Majapahit pernah menjadi kemaharajaan besar dalam sejarah bangsa Indonesia atau Nusantara. Kerajaan ...
7 cara berbuat baik kepada diri sendiri, gak perlu ribet dan maha09 Des 2019, 14:45 WIB unsplash.com/Matheus Ferrero Berapa orang dari kamu yang sudah berhasil berbuat baik kepada diri ...
L'alphonsine, lomba lari dan pendakian yang diperuntukkan bagi wanita di île des impressionnistesUntuk lari wanita, pergilah ke Chatou dan Île des Impressionnistes pada tanggal 15 Oktober 2023 untuk berlari dan berjal...
Dibantai di set 1, wahyu/ade lolos babak kedua hong kong open 201JAKARTA, IDN TIMES - Pasangan ganda putra Indonesia, Wahyu Nayaka/Ade Yusuf, sukses lakoni laga _comeback_ di babak pert...
Nuit blanche 2024 di petite halle di paris: malam yang dibawakan oleh band satu orangNuit Blanche juga menanti kita di Petite Halle di Parc de la Villette! Berikut adalah program untuk malam artistik ini p...