Penderita gangguan mental makin terpojok oleh relasi kuasa yang timpang
Penderita gangguan mental makin terpojok oleh relasi kuasa yang timpang"
- Select a language for the TTS:
- Indonesian Female
- Indonesian Male
- Language selected: (auto detect) - ID
Play all audios:
Pekan lalu upaya percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh seorang laki-laki yang menggendong anak kecil di jembatan tol Kebun Jeruk, ramai diberitakan. Percobaan bunuh diri akhir-akhir ini
kian marak tidak hanya di kota besar seperti di Jakarta tapi juga di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, dan daerah lain. Masalah ini seharusnya menjadi peringatan penting bahwa masyarakat
harus memberi perhatian pada persoalan kesehatan mental yang dialami oleh orang-orang dekat dan anggota masyarakat. Human Rights Watch menggambarkan kehidupan para penderita gangguan mental
berat di Indonesia seperti kehidupan di neraka. Setidaknya 57 ribu penderita gangguan mental berat dipasung di seluruh di Indonesia. Kementerian Kesehatan juga mencatat setidaknya 90%
penderita Skizofrenia tidak mendapatkan akses ke fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai. Pemasungan, pengurungan, pengucilan, dan bentuk diskriminasi lainnya merupakan manifestasi
praktik kuasa yang sifatnya opresif atau menindas. Penyandang disabilitas dibatasi ruang hidupnya dan dikucilkan secara sosial karena dituduh mengganggu stabilitas sosial. Relasi kuasa yang
opresif rentan membuat penyandang disabilitas psikososial menginternalisasi perasaan inferior dan tidak berharga, akibat label liyan yang mereka terima. Dalam psikologi, perasaan tak berdaya
yang muncul dari pengabaian dan pengucilan ini sering dikonseptualisasikan sebagai _learned helplessness_. Faktor citra diri yang keliru akibat prasangka dan stigma yang dilekatkan pula
pada keluarga dan kerabat terdekat yang menjadi pendamping, membuat jalan menuju pemulihan mereka menjadi semakin terjal. PENDEKATAN BIOMEDIS Pendekatan biomedis mengasumsikan bahwa penyebab
penyakit (etiologi) gangguan mental adalah patologi internal. Hal ini terjadi karena pasien gagal mengelola dan menyelesaikan masalah (_coping_) atas dorongan-dorongan dan ide-ide yang
irasional. Pendekatan ini lebih populer dalam menjelaskan etiologi sebagian besar jenis gangguan kesehatan mental, seperti Skizofrenia, gangguan bipolar atau gangguan depresi mayor. Begitu
kuatnya pengaruh pendekatan ini, terapi biomedis dianggap sebagai satu-satunya obat mujarab untuk memulihkan penderita. Padahal, pengalaman ketertindasan dan ekslusi sosial, yang tampak
dalam sebagian besar gejala gangguan mental, sulit ditepis sebagai penyebab penting yang menjelaskan timbulnya gangguan mental. Skizofrenia misalnya—faktor risiko yang menimbulkan gejala
pertama selalu melibatkan peristiwa yang amat traumatik dan episode kekerasan yang dilakukan orang terdekat, terutama pada masa awal kehidupan penderita. Trauma dan kekerasan hanya terjadi
bila terdapat relasi kuasa yang tak setara dan efeknya yang paling mungkin adalah timbulnya perasaan tak berdaya yang dirasakan korban. Gejala-gejala yang mengarah pada Skizofrenia pun
menyiratkan adanya isu mengenai kontrol dan kuasa. Misalnya, pasien merasa ada kekuatan tak terlihat sedang mengontrol pikiran mereka atau gejala delusi yang melibatkan keyakinan irasional
pasien bahwa mereka memiliki kekuatan untuk menentukan suatu kejadian di masa depan. Pasien dengan gangguan obsesif-kompulsif juga menyiratkan adanya perasaan tidak berdaya dalam mengelola
hasrat atas kontrol terhadap lingkungan eksternal. Penderita gangguan makan, baik _hypergymnasia_, _bulimia_ maupun _anorexia_, mengalami kesulitan dalam mengontrol pola makan mereka. RELASI
KUASA YANG TIMPANG Relasi kuasa sebagai penyebab penyakit sosial gangguan mental sekaligus dapat menjadi penjelasan mengapa insiden gangguan mental lebih banyak terjadi pada individu dari
kelompok sosial dengan status sosio-ekonomi bawah seperti orang-orang miskin, perempuan, dan etnis minoritas. Beberapa riset menunjukkan bahwa gangguan mental pada kelompok-kelompok marjinal
ini terjadi akibat perilaku diskriminatif dan rasisme yang mereka alami selama hidupnya. Tentu saja ini menguatkan dugaan para sosiolog bahwa gangguan mental merupakan konsekuensi logis
dari relasi sosial, baik antarindividu atau antarkelompok, yang menindas dan diskriminatif. Karena itu, isu tentang kuasa dan relasi sosial tidak boleh diabaikan dalam diskusi mengenai
penyebab dan proses pemulihan orang dengan gangguan mental, meski kaitan antara keduanya, secara empiris, tidak tampak terlalu jelas. Filsuf Prancis Michel Foucault menjelaskan kuasa sebagai
produk dari relasi sosial. Dia membedakan kuasa menjadi dua tipe yang berbeda: kuasa digdaya (_sovereign_) dan kuasa pematuhan (_disciplinary_). _Sovereign_ atau _power over_ menurut Jerry
Tew merupakan bentuk kuasa yang lazim dipahami awam. Kuasa merupakan bentuk kekuatan yang “dimiliki” seseorang, coraknya represif (bahkan bisa bersifat manipulatif dan eksploitatif), dan
relasi yang terbentuk cenderung berbentuk dominasi yang menindas. Sebaliknya, _disciplinary_ atau _power together_ (kuasa bersama) merupakan teknik yang dapat dilatih, sifatnya intensional
dan produktif. Selama ini, cara masyarakat dan tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan merawat penderita gangguan mental lebih banyak dengan mempraktikkan _power over_, yang sifatnya
koersif, menindas, dan menihilkan aspek kemanusiaan. LALU BAGAIMANA PENYEMBUHANNYA? Kunci penting dalam proses pemulihan gangguan mental adalah restrukturisasi relasi kuasa. Praktik relasi
kuasa yang _co-operative_ dan _protective_ (bukan opresif) dapat menjadi komplemen terapi biomedis yang amat ampuh. Yang harus kita lakukan bersama adalah mendorong masyarakat
mengidentifikasi modal sosial dan kultural. Masyarakat perlu mengubah narasi _powerlessness_ dan ekslusi sosial dalam pemulihan penderita gangguan mental menjadi pemberdayaan dan inklusi
sosial. Elemen kunci dalam praktik _co-operative power_ adalah aliansi dan solidaritas—mendorong penderita untuk merengkuh kembali kontrol atas kehidupannya dan perannya dalam masyarakat
dengan cara saling memberikan dukungan kepada sesama penderita. Karena itu, peran kelompok pendukung seperti Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) atau Bipolar Care Indonesia sangat
krusial dalam proses pemulihan gangguan mental. Relasi sosial yang terbentuk sesama penderita (dan keluarga yang merawat) inilah yang melahirkan aksi kolektif, dukungan sesama penderita, dan
perasaan berdaya. Praktik relasi kuasa yang produktif selanjutnya adalah _protective power_- anggota masyarakat yang bukan penderita memberi dukungan dan pertolongan agar kondisi penyandang
disabilitas psikososial dapat pulih. Setidaknya masyarakat berusaha untuk tidak memperburuk kondisi yang mereka hadapi. Perjuangan untuk mengeliminasi stigma dan diskriminasi pada penderita
dan keluarga yang merawat penderita gangguan mental masih butuh proses panjang. Tak hanya itu, mayoritas tenaga medis masih meyakini bahwa kesembuhan gangguan mental hanya dapat dicapai
bila gejala gangguan hilang sama sekali. Dengan asumsi semacam itu, tentu saja kesembuhan menjadi hal yang mustahil bagi penderita gangguan mental berat. Padahal, konsep kesembuhan yang
paripurna bagi penyandang disabilitas psikososial adalah keberhasilan mereka meraih kontrol atas diri mereka sendiri. Kemampuan mereka untuk mengarahkan tujuan hidupnya pada hal-hal yang
positif, mengelola dorongan-dorongan yang negatif dan pada akhirnya, menjalani kehidupan yang bermakna, perlu terus dikuatkan.
Trending News
12 transformasi d. O exo dari kecil hingga berangkat wamil, hiks sedih!D.O EXO atau Do Kyungsoo resmi berangkat tugas wajib militer pada 1 Juli. Keputusan yang ia buat bikin para EXO-L terkej...
8 lagu korea berjudul 'good night' ini bisa bikin tidurmu lebih tenangMeski menjadi kebutuhan penting bagi tubuh, banyak orang yang merasa kesulitan untuk terlelap di kala malam. Entah karen...
5 fakta machiavelli dan karyanya il principe yang kontroversialBagi para pencinta sejarah dan filsafat pasti tidak asing lagi mendengar Nicolo Machiavelli. Ia merupakan pejabat pemeri...
Lamaran dengan citra monica, 10 ide gaya kece ala ifan seventeenRiefian Fajarsyah atau yang akrab disapa Ifan Seventeen, baru saja memberikan kabar gembira. Dia telah resmi melamar san...
Kaum perempuan australia tuntut keadilan dan kesetaraan genderSUARA.COM - Puluhan ribu wanita berkumpul di luar gedung parlemen Australia dan di sejumlah negara bagian lainnya pada h...
Latests News
Penderita gangguan mental makin terpojok oleh relasi kuasa yang timpangPekan lalu upaya percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh seorang laki-laki yang menggendong anak kecil di jembatan tol ...
10 makanan khas prancis yang wajib kamu coba sekali seumur hidupSetiap negara memiliki kuliner andalannya masing-masing, termasuk Prancis. Jenisnya unik-unik dengan rasa yang menarik. ...
Ingat ya! Esok hari ada fenomena super blue blood moon di indonesiaBersiaplah, langit Indonesia di awal tahun 2018 ini bakalan bisa terlihat fenomena gerhana bulan yang langka. Gerhana bu...
Dan McDermott | Premiere.frBiographie News Photos Vidéos Films Séries Nom de naissance McDermott Avis PoorNot so pooraveragegoodvery good Filmograp...
5 rekomendasi lip balm ber-spf agar bibirmu lembap dan tidak gelapBibir kering dan berwarna gelap merupakan salah satu permasalahan kecantikan yang sering dihadapi oleh para wanita. Kond...