Mimpi-mimpi profesor adi utarini, ilmuwan di balik kesuksesan program pembasmian nyamuk demam berdarah
Mimpi-mimpi profesor adi utarini, ilmuwan di balik kesuksesan program pembasmian nyamuk demam berdarah"
- Select a language for the TTS:
- Indonesian Female
- Indonesian Male
- Language selected: (auto detect) - ID
Play all audios:
Adi Utarini, Guru Besar Bidang Kesehatan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, mempunyai mimpi untuk membasmi demam berdarah di Indonesia. Tampaknya, dengan perjuangan dan
kerja keras, mimpi tersebut sebentar lagi bakal jadi kenyataan. Perempuan berusia 65 tahun yang akrab disapa Profesor (Prof) Uut adalah seorang ilmuwan hebat Indonesia di balik penelitian
yang mampu membasmi nyamuk demam berdarah sejak 2011 di Yogyakarta. Penelitian Prof Uut mampu merekayasa dan membiakkan nyamuk penyebar virus demam berdarah, _Aedes aegypti_, yang mengandung
bakteri _Wolbachia_. Bakteri ini terbukti membuat nyamuk tidak bisa mentransfer virus demam berdarah ke manusia. “Jadi kita sudah berawal dari telur yang sudah ber-_wolbachia_, yang
kemudian ini kita ternakkan dan kembangkan dengan nyamuk lokal sedemikian rupa, sehingga _physically_ [secara fisik], _genetically_ [secara genetik], ini memang _match_ nyamuk lokal dan
kemudian _they fall in love each other_ [mereka saling jatuh cinta],” tutur Prof Uut disusul tawa kecilnya. Setelah hampir 10 tahun, proyek penelitian tersebut berhasil menurunkan 77% kasus
demam berdarah di kawasan Yogyakarta pada Agustus lalu. Berkat keberhasilannya, Prof Uut mendapat _Habibie Awards_, sebuah penghargaan yang diberikan kepada ilmuwan yang aktif dan berjasa
dalam penemuan, pengembangan, dan penyebarluasan inovasi pada tahun 2019. Penelitian yang menjadi bagian dalam program pengentasan nyamuk di tingkat global juga telah berhasil dipublikasikan
dalam _New England Journal of Medicine_, Inggris. MEMAKNAI KEHIDUPAN Kata menyesal tidak pernah tersirat dalam pikiran Prof Uut dalam setiap perjalanan hidupnya. Suka duka penelitian demam
berdarah hingga pengalaman harus menjadi pasien COVID-19 yang akhirnya merenggut nyawa suaminya, Guru Besar UGM Iwan Dwiprahasto, mengajarkannya tentang hal itu. Mengingat kembali peristiwa
itu, terasa berat bagi Prof Uut untuk bisa menerima keadaan dan juga harus memberi penjelasan kepada keluarga lingkungan sekitar. Prof Uut melakukan berbagai cara untuk bisa menghadapi dan
menerima cobaan tersebut secara tulus. Menulis jurnal adalah salah satu hiburan dalam kesehariannya di ruang isolasi ketika menjadi pasien COVID-19. Lewat ujian ini, ia pun semakin menyadari
betapa pentingnya setiap dukungan, termasuk relasi yang lebih intens kepada Sang Pencipta. “Yang tadinya tidak terlalu padat hubungannya dengan Tuhan, sekarang jadi lebih _macet_ mungkin”,
tuturnya. Selama menjalani isolasi, Prof Uut menyadari pentingnya dukungan dari orang-orang sekitar seperti teman, keluarga, kolega, dan bahkan tenaga kesehatan dalam kesembuhan pasien
COVID-19. Pengalamannya itu menginspirasinya untuk menulis dan menerbitkan artikel ilmiah tentang pelayanan kesehatan pada pasien COVID-19 yang berpusat pada orang-orang terdekat. Setelah
sembuh dari COVID-19, banyak yang berubah dalam diri Prof Uut. Salah satunya adalah muncul kebiasaan baru untuk mengikuti senam bersama dengan tetangga sekitar. “Saya sangat berterima kasih
ke ibu-ibu tetangga saya yang selama pandemi mempunyai kebiasaan senam di luar, di jalan saban hari, saban hari, lho!” ujarnya. BERAWAL INGIN JALAN-JALAN JADI PELAYANAN Prof Uut menjelaskan
bahwa dia tertarik menjadi dokter karena ingin jalan-jalan ke daerah terpencil di Indonesia. “Awalnya _sih pengen_ jadi dokter seperti biasa itu kan artinya bekerja di klinik ya, bekerja di
fasilitas pelayanan kesehatan _gitu_. Nah, saat itu saya _pengin_ banget kerja di Puskesmas, saya ingin banget kerja di Puskesmas. Asyik aja, bisa pergi, agak jauh kemudian bisa bergaul
dengan masyarakat,” ujar perempuan ini. Namun, karena dia adalah putri paling kecil di keluarga, membuatnya harus berpikir ulang. Akhirnya, inspirasi dari mendiang ayahnya, Muhammad Ramlan,
yang juga merupakan guru besar di Fakultas Sastra UGM menginspirasinya menjadi dosen dan akhirnya memutuskan terjun di bidang kesehatan masyarakat. Selama perjalanannya menempuh pendidikan
ini, ia punya berbagai kenangan manis. Salah satunya ketika dia melakukan perjalanan ke daerah pelosok di Sumatera Barat. “Perjalanan setengah hari _nonstop_ [tanpa henti], dan melewati
sungai, batu-batuan, dan sebagainya untuk bisa sampai ke puskesmas yang paling pinggir. Nah, itu kayak gitu tuh haduh apa sangat seru!” kata Prof Uut. Dengan jiwa petualangnya yang tidak
pernah mati, ibu dari satu anak ini juga menekuni kebiasaan barunya yakni bersepeda. Perlahan dari 3-10 menit, 15 menit, hingga bisa menempuh jarak paling jauh yakni dari Yogyakarta ke
Madiun, Jawa Timur, sejauh 180 kilo meter. Bersepeda membuat Prof Uut lebih memaknai filosofi kehidupan untuk terus maju dan mengayuh meski ada suatu tantangan atau kendala. “Kadang-kadang
hidup ada tanjakan, ada turunan, _but it’s everything will be okay as long_ [semuanya akan baik-baik saja ketika] kita mencoba _keep rolling_ [terus mengayuh]” Setelah sembuh dari COVID-19,
Prof Uut pun kembali menata mimpi-mimpinya yang lain. Ia kini punya tekad untuk bisa naik haji, menulis, dan fokus pada keluarga. Ia juga ingin memperluas proyek Wolbachia ke berbagai
daerah. “Ya kita merencanakan yang terbaik, tapi nanti Tuhan yang menentukan.” _Artikel ini diterbitkan dengan dukungan dari Splice Beta Fund_.
Trending News
Analisa kuantitatif dan kualitatif ketidaklengkapan dokumen rekam medis pada pasien typoid di rsud kota semarang periode triwulan i tahun 2014 | pdf |DOCUMENT INFORMATIONCLICK TO EXPAND DOCUMENT INFORMATION This document summarizes the results of a study analyzing the c...
Penerima kartu prakerja gelombang 44 diumumkan, ini cara beli pelatihan di tokopedia dan bukalapak - tribunnews. ComTRIBUNNEWS.COM - Hasil seleksi Kartu Prakerja Gelombang 44 telah diumumkan pada Jumat (9/9/2022). Penerima Kartu Prakerj...
Transfer rumours: chelsea set to sign antonio rudigerConte yesterday made former Manchester City keeper Willy Caballero his first major signing of the summer on a free trans...
10 potret zhavia ward, teman duet zayn malik untuk soundtrack ala12 Mei 2019, 10:35 WIB instagram.com/zhaviaward Zhavia Ward berhasil menarik perhatian publik setelah penampilannya yang...
Demokrat usul hak angket cari tahu siapa putar balik fakta soal transaksi janggal rp 349 triliun - tribunnews. ComLAPORAN WARTAWAN TRIBUNNEWS.COM, DANANG TRIATMOJO TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Demokra...
Latests News
5 hal sepele yang membuat serupawan apa pun seseorang, terasa perPilih kasih di sini maksudnya adalah sikapnya akan terasa berbeda jika berinteraksi dengan orang yang berada di atas lev...
Curious kids: apakah ahli gunung berapi (vulkanologi) meninggal karena meneliti gunung berapi dari dekat?> APAKAH AHLI GUNUNG BERAPI (VULKANOLOGI) MENINGGAL KARENA MENELITI > GUNUNG BERAPI DARI JARAK DEKAT? – TOBIAS, UM...
[PUISI] Petaka Tak Terkira | IDN Times18 Apr 2020, 22:24 WIB pexels.com/Dennis Futalan Gelisah Gundah Jiwaku tak tenang Meski sedang libur panjang Hari-hari s...
5 tips memilih saus sambal yang berkualitas03 Jun 2019, 17:25 WIB instagram.com/tashasartisanfoods Bagi pecinta pedas, menikmati makanan tanpa ditemani saus sambal...
Mengubah opini publik tentang isu moral yang kontroversialBAGAIMANA CARA EFEKTIF UNTUK MENGOMUNIKASIKAN ISU YANG BERTENTANGAN DENGAN PANDANGAN MORAL MAYORITAS? COMMUNICATION FOR ...