Mengenal isu “loss and damage” dalam cop27 dan mengapa ini penting untuk indonesia
Mengenal isu “loss and damage” dalam cop27 dan mengapa ini penting untuk indonesia"
- Select a language for the TTS:
- Indonesian Female
- Indonesian Male
- Language selected: (auto detect) - ID
Play all audios:
Para pemimpin dunia sedang berkumpul di Mesir untuk mengikuti konferensi iklim Perserikatan Bangsa Bangsa (_Conference of Parties 27_ atau COP27). Dalam pertemuan ini, selain poin penting
seputar mitigasi, adaptasi, dan pendanaan, pemimpin dunia juga turut membahas persoalan “_loss and damage_” atau kehilangan dan kerusakan. Lalu apa itu _loss and damage_ dan mengapa ini
penting untuk Indonesia? DAMPAK PERUBAHAN IKLIM Pakar perubahan iklim dari Independent University Bangladesh, Saleemul Huq, dalam buku _The Climate Book_ yang dibuat oleh pegiat lingkungan
Greta Thunberg, memaparkan bahwa yang dimaksud dengan “_loss_” adalah sesuatu yang hilang secara utuh dan tidak mungkin bisa kembali. Tidak peduli berapa banyak uang yang digelontorkan untuk
membuatnya lagi. Contohnya adalah tenggelamnya pulau-pulau kecil milik negara-negara kepulauan di kawasan Pasifik seperti Kiribati dan Tuvalu. Indonesia juga menghadapi ancaman serupa.
Menurut peneliti BRIN, ada 115 pulau di Indonesia yang terancam hilang atau tenggelam. Sementara “_damage_” mengacu pada sesuatu yang rusak akibat bencana iklim tapi masih bisa diperbaiki,
tentu saja dengan catatan jika kita punya uang dan sumber daya yang mumpuni. Pemutihan terumbu karang, kerusakan lahan pertanian akibat kekeringan panjang, dan hancurnya pemukiman serta
fasilitas umum akibat banjir adalah contoh nyata kerusakan yang sedang dan akan terus dihadapi Indonesia. Kajian dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) memprediksi
Indonesia akan menanggung kerugian ekonomi yang luar biasa dalam rentang waktu 2020-2024, yaitu sebesar Rp 544 triliun atau setara dengan 31% realisasi pendapatan negara tahun 2021 yang
mencapai 1.736 triliun. Pertanyaan kemudian muncul, siapa yang akan menanggung kerugian ekonomi yang sedemikian besar? Apakah semua akan ditanggung negara? Tentu tidak, sebagian besar
kerugian ini akan ditanggung sendiri oleh masyarakat rentan, seperti penduduk pesisir pantai atau para petani yang menggantungkan hidupnya pada kondisi alam. JALAN TERJAL KEADILAN IKLIM
Meski tidak dapat menutup semua kerugian ekonomi, Indonesia sangat berkepentingan untuk mendapatkan kompensasi _loss and damage_ dari negara maju untuk mengurangi pengeluaran dari anggaran
negara. Karena itulah, perwakilan Indonesia di COP harus mengawal agenda pembahasan perkara ini dalam COP. Namun, upaya membawa isu _loss and damage_ ke meja perundingan COP bukan perkara
mudah. Sudah 30 tahun lebih isu ini dibawa oleh negara berkembang. Merunut sejarahnya, isu _loss and damage_ pertama kali dibawa oleh Vanuatu yang mewakili Aliansi Negara-Negara Kepulauan
Kecil (AOSIS) pada 1991. Saleemul Huq juga mengkritik isu _loss and damage_ seakan menjadi hal tabu dalam negosiasi iklim internasional karena ada embel-embel kompensasi di baliknya. Negara
majulah yang kerap menghindari persoalan ini. Pemenuhan janji pendanaan iklim US$ 100 miliar yang digelontorkan negara maju ke negara berkembang saja sudah berat dan sulit dicapai, apalagi
ditambah ganti rugi _loss and damage_. Proposal bersama koalisi negara G77 dan Cina untuk mendapatkan fasilitas pendanaan _loss and damage_ tahun lalu juga ditolak oleh kelompok negara maju
penyumbang emisi terbesar seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa di Glasgow. Akhirnya kabar baik datang dari Mesir. Dalam COP27, ada enam negara yang mau berkomitmen untuk menyumbang
pendanaan _loss and damage_. Mereka adalah Skotlandia, Denmark, Jerman, Austria, Irlandia, dan Belgia. Gabungan pendanaan dari enam negara ini mencapai kurang lebih US$ 265 juta.
------------------------- _ READ MORE: COP27: 3 ALASAN MENGAPA NEGARA KAYA TAK BISA MENGABAIKAN TUNTUTAN GANTI RUGI KRISIS IKLIM _ ------------------------- Jumlah ini memang belum banyak.
Sebab, dua ilmuwan dari Basque Center for Climate Change Spanyol Anil Markandya dan Mikel González-Eguino menaksir kerugian tak terhindarkan yang ditanggung negara-negara berkembang akibat
bencana iklim diprediksi mencapai US$ 290 – 580 miliar (Rp 4.519 - 9.033 triliun) pada 2030. Angka ini akan terus meningkat hingga US$ 1.132 – 1.741 miliar (Rp 17.631 - 27.117 triliun) pada
2050. Namun begitu, komitmen pendanaan dari enam negara maju setidaknya menjadi simbol solidaritas terhadap perjuangan negara-negara berkembang. Ini juga menjadi sindiran untuk negara maju
lainnya yang masih bergeming. Hingga saat ini, ketimpangan yang sangat besar antara komitmen pendanaan _loss and damage_ dengan perkiraan kebutuhannya masih akan ditanggung sendiri oleh
negara-negara sedang berkembang. SAATNYA BERGERAK Isu _loss and damage_ harus bisa lepas dari bayang-bayang dominasi pembicaraan mitigasi atau pengurangan emisi. Tentu saja, ambisi dan upaya
negosiasi pengurangan emisi negara-negara harus terus digenjot. Namun, perlu diingat bahwa dampak dari krisis iklim sudah di depan mata dengan semakin meningkatknya bencana iklim khususnya
di negara-negara sedang berkembang. Para pemimpin dunia juga harus memikirkan tantangan yang sedang terjadi dan turut berkontribusi meringankan beban negara-negara berkembang. Kompensasi
dari _loss and damage_ penting untuk mewujudkan keadilan iklim bagi negara-negara berkembang. Seperti kita tahu bahwa kontribusi emisi negara-negara ini relatif lebih sedikit dibandingkan
dengan emisi dari negara-negara maju sejak revolusi industri. Sayangnya, negara-negara sedang berkembang harus menanggung kerugian dampak perubahan iklim lebih banyak. Nicola Sturgeon,
Perdana Menteri Skotlandia, juga menyayangkan ketidakadilan ini dalam pidatonya pada panel _loss and damage_. Ia juga menyoroti bahwa aksi nyata untuk _loss and damage_ sangat terlambat dan
mendesak negara maju untuk menyediakan pendanaan sekarang juga. PERAN INDONESIA Kucuran dana kompensasi _loss and damage_ ke Indonesia akan meringankan beban anggaran negara untuk
menanggulangi kerugian akibat bencana iklim. Namun, pembicaraan _loss and damage_ akan menghadapi batu terjal dalam perundingan-perundingan berikutnya. Penting bagi delegasi Indonesia dan
tentunya Presiden Joko Widodo terus menyuarakan isu ini dalam perundingan COP di Mesir, Dubai (tuan rumah COP28 tahun depan) dan seterusnya. Indonesia bisa menjadi aktor kunci untuk
memperkuat koalisi G77 dengan Cina dan juga keenam negara maju yang berkepentingan terhadap isu _loss and damage_. Indonesia dekat dengan negara-negara ekonomi besar dalam G20, sekaligus
juga dekat dengan negara-negara G77 dan Aliansi Negara-Negara Kepulauan Kecil (AOSIS). Ini memberikan posisi strategis bagi Indonesia untuk terus menggaungkan dan menjaga momentum isu _loss
and damage_ dalam berbagai kesempatan pertemuan internasional.
Trending News
room - The Siasat DailyMenu Search for Home Telangana Hyderabad India Middle East Entertainment Business Photos Videos Sidebar Siasat.com/roomr...
5 kuliner lokal yang ada di senopati, kawasan anak hits jakartaSudah bukan rahasia umum lagi jika kawasan Senopati di Jakarta Selatan merupakan tempat nongkrong anak hits Jakarta. Di ...
Hands-on leica q2, kamera generasi terbaru dengan banyak fitur premiumLeica _store_ Indonesia pada tanggal 19 Maret 2019 resmi meluncurkan Leica series Q2. Leica Q2 merupakan generasi terbar...
6 kedai kopi dengan outdoor space terbaik di kota jambi, wajib dicoba!Saat ini, keberadaan kedai kopi kian menjamur di seluruh daerah di Indonesia, termasuk juga kota Jambi. Meskipun begitu,...
5 penyerang yang bisa menggantikan sergio aguero di manchester citySergio Aguero dan Manchester City akan resmi berpisah setelah musim ini berakhir. Penyerang asal Argentina itu sudah mem...
Latests News
10 adu pesona adinda azani dan amanda manopoAmanda Manopo saat ini menjadi aktris yang sedang menjadi lawan main Arya Saloka di sinetron_ Ikatan Cinta._ Berhasil me...
Kinjeng tega cabuli gadis 17 tahun pedagang online di semarangloading... Kapolres Semarang, AKBP Ari Wibowo menunjukkan barang bukti kasus pencabulan saat gelar perkara di Mapolres S...
Jarang diketahui, ini 6 penyebab kekambuhan psoriasisPsoriasis adalah salah satu jenis penyakit autoimun karena sel darah putih memproduksi terlalu banyak zat kimia tertentu...
Arya sarimata (@arya-sarimata) | idn timesVerified Writer When life get you down, you know what you gotta do? Just keep swimming. 1020 Followers 8 Following -----...
7 karakter guru paling populer dalam film harry potterSiapa yang tidak mengenal Harry Potter? Karakter utama dalam novel populer karya J.K. Rowling ini memiliki penggemar ter...