Ketimpangan digital antara kaya dan miskin menentukan kemampuan bertahan seseorang selama pandemi

Theconversation

Ketimpangan digital antara kaya dan miskin menentukan kemampuan bertahan seseorang selama pandemi"


Play all audios:

Loading...

Ketimpangan antara orang kaya dan miskin dalam menggunakan teknologi digital, atau yang biasa disebut sebagai ketimpangan digital, nyata terjadi di Indonesia. Orang dengan kemampuan menengah


ke atas, misalnya, memiliki kemampuan lebih untuk membeli perangkat telekomunikasi dan pulsa dibanding orang miskin yang memiliki kebutuhan pokok yang harus diprioritaskan. Meski sejak 2014


hingga 2019, tingkat ketimpangan di Indonesia menunjukkan perbaikan, rasio ketimpangannya masih tetap besar (di atas 0,38). Rasio ini meningkat selama pandemi COVID-19, yang berarti semakin


lebarnya kesenjangan antara miskin dan kaya di Indonesia. Dalam konteks pandemi, ketika mobilitas fisik yang terbatas memaksa banyak orang bergantung pada teknologi digital untuk mendukung


aktivitas sehari-hari, ketimpangan digital menentukan bagaimana seseorang bisa bertahan hidup. Survei terbaru kami dari SMERU Research Institute menunjukkan ketimpangan pada akhirnya akan


ikut menentukan kemampuan seseorang mengatasi kemiskinan, pengangguran, dan penurunan kualitas hidupnya seperti risiko kehilangan manfaat belajar (_learning loss_). Kelompok rentan seperti


keluarga miskin, anak-anak, orang lanjut usia, dan penyandang disabilitas berpotensi memiliki tantangan yang lebih besar sebab mereka tak memiliki banyak pilihan. DAMPAK KETIMPANGAN DIGITAL


Kita bisa menelisik ketimpangan digital pada masyarakat Indonesia melalui data profil pengguna internet. Hingga 2019, lebih dari 50% penduduk perkotaan telah mengakses internet. Angka ini


jauh lebih besar dibanding pengguna internet di perdesaan yang hanya sekitar 30%. Masih rendahnya pengguna internet di pedesaan karena belum meratanya akses terhadap infrastruktur dan


jaringan digital. Hingga 2018, sekitar 64% desa di wilayah kabupaten belum memiliki menara pemancar dan penerima sinyal atau yang lebih dikenal dengan sebutan BTS (_Base Transceiver


Station_)). Mereka yang status ekonominya lebih baik (69,1%), lebih muda (>70%), dan berpendidikan tinggi (sekitar 70-90%), memiliki kesempatan lebih besar dalam mengakses internet. Hanya


28,3% penduduk berpenghasilan rendah yang mampu mengakses internet. Sekalipun memiliki akses, tidak semua orang memiliki pengetahuan yang cukup untuk menggunakan teknologi digital atau


disebut sebagai literasi digital. Saat ini status literasi digital pengguna internet Indonesia masih berada pada tingkat sedang, yakni dengan skor 3,47 dari 5. Namun bila merujuk pada data


2018, literasi digital pelajar di Indonesia menunjukkan skor paling rendah, tertinggal dari Vietnam dan Malaysia. Penilaian ini menguji kemampuan responden dalam memilah informasi kredibel


pada teks online, salah satunya dengan melihat strategi pelajar dalam merespons _spam_. Hal tersebut menjelaskan mengapa survei terbaru dari SMERU Research Institute menunjukkan bahwa tidak


semua keluarga siswa dapat menyediakan dan mengoperasikan perangkat digital serta mendampingi kegiatan belajar virtual. Sebuah studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa tertinggalnya


perempuan dibanding laki-laki dalam penguasaan teknologi jarak jauh membuat mereka rentan kehilangan pekerjaan selama pandemi. Apalagi dalam situasi hampir semua aktivitas harus dilakukan


dari rumah, maka perempuan juga berisiko menerima beban ganda domestik yang lebih besar dibanding laki-laki, seperti pengasuhan anak dan pendampingan kegiatan belajar mengajar. PENTINGNYA


INKLUSI DIGITAL Menyelesaikan masalah ketimpangan digital bisa menjadi solusi untuk memperluas kesempatan kita untuk bertahan dan bangkit dari krisis akibat pandemi COVID-19. Untuk itu,


pemerintah perlu mendorong pemerataan digitalisasi dengan menjamin internet untuk semua. Pemerintah perlu mempercepat penyediaan infrastruktur dan perluasan jaringan digital di wilayah


tertinggal, terdepan, dan terpencil, terutama di kawasan timur Indonesia, berikut prasarana penunjang dasar lainnya seperti jaringan jalan dan listrik. Pemerintah juga perlu menjamin


keterjangkauan harga perangkat digital seperti telepon cerdas dan kuota data. Kita mungkin perlu memikirkan cara terbaik. Namun upaya beberapa pemerintah desa di berbagai wilayah di


Indonesia dalam menyediakan akses wifi gratis untuk mendukung kegiatan pembelajaran jarak jauh merupakan langkah awal untuk mengurangi biaya internet. Selain itu, pemerintah juga perlu


mengembangkan strategi untuk meningkatkan literasi dan keterampilan digital. Upaya literasi digital tidak hanya perlu fokus pada upaya menghindari hoaks, tapi juga mengedukasi pengguna


teknologi digital untuk meningkatkan kemampuan ekonomi mereka. Keterampilan digital juga perlu diasah untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja. Talenta-talenta digital perlu disiapkan


untuk memperoleh sebesar-besarnya prospek ekonomi digital. Pembangunan keterampilan digital membutuhkan kebijakan yang meningkatkan kemampuan tenaga kerja saat ini dan menyiapkan generasi


masa depan. Kita perlu menyambut baik Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024 yang sedang disusun oleh pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika. Peta Jalan tersebut akan


menuntun Indonesia dalam meningkatkan ketahanan sekaligus daya saingnya dalam sektor ekonomi digital. Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan dukungan berbagai pihak, pemerintah di berbagai


jenjang, sektor swasta seperti penyedia jasa telekomunikasi, dan lembaga non-pemerintah untuk mewujudkan pemerataan digital untuk seluruh lapisan masyarakatnya.


Trending News

room - The Siasat Daily

Menu Search for Home Telangana Hyderabad India Middle East Entertainment Business Photos Videos Sidebar Siasat.com/roomr...

5 kuliner lokal yang ada di senopati, kawasan anak hits jakarta

Sudah bukan rahasia umum lagi jika kawasan Senopati di Jakarta Selatan merupakan tempat nongkrong anak hits Jakarta. Di ...

Hands-on leica q2, kamera generasi terbaru dengan banyak fitur premium

Leica _store_ Indonesia pada tanggal 19 Maret 2019 resmi meluncurkan Leica series Q2. Leica Q2 merupakan generasi terbar...

5 penyerang yang bisa menggantikan sergio aguero di manchester city

Sergio Aguero dan Manchester City akan resmi berpisah setelah musim ini berakhir. Penyerang asal Argentina itu sudah mem...

Sriwijaya fc di 2018, nasib buruk klub yang jadi kendaraan politik

JAKARTA, IDN TIMES - Sepak bola dan politik sering kali didengungkan tak boleh dicampuradukkan. Akan tetapi, pada kenyat...

Latests News

10 adu pesona adinda azani dan amanda manopo

Amanda Manopo saat ini menjadi aktris yang sedang menjadi lawan main Arya Saloka di sinetron_ Ikatan Cinta._ Berhasil me...

Kinjeng tega cabuli gadis 17 tahun pedagang online di semarang

loading... Kapolres Semarang, AKBP Ari Wibowo menunjukkan barang bukti kasus pencabulan saat gelar perkara di Mapolres S...

Jarang diketahui, ini 6 penyebab kekambuhan psoriasis

Psoriasis adalah salah satu jenis penyakit autoimun karena sel darah putih memproduksi terlalu banyak zat kimia tertentu...

Arya sarimata (@arya-sarimata) | idn times

Verified Writer When life get you down, you know what you gotta do? Just keep swimming. 1020 Followers 8 Following -----...

7 karakter guru paling populer dalam film harry potter

Siapa yang tidak mengenal Harry Potter? Karakter utama dalam novel populer karya J.K. Rowling ini memiliki penggemar ter...

Top