Ibu rumah tangga dan petani perempuan berperan vital dalam pergerakan lingkungan indonesia
Ibu rumah tangga dan petani perempuan berperan vital dalam pergerakan lingkungan indonesia"
- Select a language for the TTS:
- Indonesian Female
- Indonesian Male
- Language selected: (auto detect) - ID
Play all audios:
Saat ini, kita mengenal Greta Thunberg, remaja Swedia yang menggerakkan jutaan orang untuk protes iklim, hingga Jane Fonda, artis senior asal Amerika Serikat yang bolak-balik masuk penjara
karena aksinya memperjuangkan keadilan iklim. Sementara, di Indonesia, ada Aleta Baun, perempuan asal Nusa Tenggara Timur, yang memprotes pembukaan lahan di daerahnya untuk tambang dengan
menenun di depan pintu lokasi tambang. ------------------------- _ READ MORE: LEBIH DARI 1.700 PEMBELA LINGKUNGAN HIDUP DIBUNUH KARENA UPAYA BAIK MEREKA _ -------------------------
Tokoh-tokoh di atas mematahkan anggapan umum bahwa perempuan tidak mampu memainkan peran penting dalam gerakan-gerakan sosial bagi pelestarian lingkungan. Riset kami soal politik lingkungan
dan sumber daya alam juga menemukan bahwa perempuan dengan latar belakang ibu rumah tangga dan petani justru memiliki peran vital dalam pergerakan lingkungan di Indonesia. Mereka berada di
garis depan perlawanan, terutama dalam melawan penyerobotan lahan dan perusakan alam. Mereka pun menjadi penyeimbang dalam relasi politik antara masyarakat dengan negara dan korporasi. Hal
ini merupakan harapan baru bagi agenda advokasi perlindungan lingkungan, terutama di tengah melemahnya gerakan masyarakat sipil di Indonesia belakangan ini. ------------------------- _ READ
MORE: PEREMPUAN MULAI BERGABUNG DENGAN GERAKAN LINGKUNGAN, TAPI PELECEHAN DAN KETIDAKADILAN GENDER MENGHAMBAT MEREKA _ ------------------------- Bersama dengan tim dari Universitas
Diponegoro, Semarang, dengan dana riset dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, saya melakukan penelitian lapangan dalam bentuk wawancara dan observasi terkait kebijakan sumber daya alam
di sejumlah kabupaten/kota di Indonesia. Kami menggali pengalaman, pemahaman, dan argumentasi dari masyarakat akar rumput yang menolak kebijakan tambang dan eksploitasi sumberdaya alam.
Antara 2018 hingga 2020, kami melakukan penelitian di Rembang dan Pati di Jawa Tengah, Kotawaringin Barat, Lamandau dan Palangkaraya di Kalimantan Tengah, Belitung Timur di Kepulauan Bangka
Belitung, dan Balikpapan di Kalimantan Timur. MEMATAHKAN STEREOTIP Tahun 2015, Sukinah, salah satu perempuan pejuang Kendeng, di Rembang, Jawa Tengah, mendatangi beberapa universitas, yaitu
Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta lalu Universitas Diponegoro dan Universitas Negeri Semarang (Unnes) di Jawa Tengah. Sukinah dan teman-teman aktivis, kala itu, gencar melakukan
serangkaian demonstrasi menolak aktivitas pabrik semen di desa mereka. Ia menantang para akademisi yang menunjukkan keberpihakan terhadap perusakan lingkungan. Itu kali pertama para
peneliti, termasuk saya, bertemu Sukinah dan melihat begitu kerasnya protes yang disampaikan bersama teman-teman aktivis lainnya. Ketika kami mendatanginya tiga tahun kemudian, ia mengulangi
pesan yang sama. > “Kita ingin menyampaikan bahwa orang-orang pinter di kampus itu > _mbok_ yang bener. Jangan karena _kepinterannya_ itu, dibuat untuk > merusak alam dengan
memberi dukungan pada perusahaan-perusahaan > macam semen gini-gini,” ujarnya. Ia geram dengan adanya akademisi kampus yang justru mendukung pendirian PT Semen Indonesia di Rembang, Jawa
Tengah. Tidak hanya aktif melakukan demo di kampus-kampus, Sukinah juga turut dalam aksi menyemen kaki di depan istana. Di Kalimantan Tengah, Mariana, perempuan suku Dayak di desa Kinipan,
Lamandau, Kalimantan Tengah, menolak pembukaan hutan adat mereka untuk lahan perkebunan sawit pada 2012. Dalam wawancara untuk riset kami, Mariana tegas mengatakan bahwa perjuangan mereka
dilandasi oleh nasib anak dan cucu mereka di masa depan. Bukan semata-mata menumpuk kekayaan bagi diri mereka sendiri. ------------------------- _ READ MORE: KRIMINALISASI AHLI LINGKUNGAN,
ANCAMAN BARU TERHADAP PENEGAKAN HUKUM PERKARA HUTAN DAN TAMBANG _ ------------------------- Dari kedua perempuan tersebut, kita bisa mengambil pesan moral bahwa memperjuangkan suatu gerakan
atau nilai-nilai luhur tidak terjebak dalam gelar akademis, status pekerjaan, atau menjadi anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Pergerakan Sukinah dan Mariana tidak abstrak atau sebatas
teori, tapi tumbuh langsung dari masyarakat (_grassroot movement_), didasarkan dari kehidupan keseharian mereka. Mereka membuat gerakan sosial menjadi lebih kontekstual dan relevan dengan
agenda dan kebutuhan riil masyarakat di lapangan. Kehadiran mereka berdua, beserta perempuan-perempuan daerah lainnya, mematahkan stereotip sosial bahwa perempuan, terutama yang tinggal di
pedesaan, adalah mahkluk lemah, penurut, gampang ditundukkan, dan bodoh. Penulis buku _Women Activists: Challenging the Abuse of Power_ Anne Witte Garland mengungkapkan bahwa keterlibatan
aktif perempuan, seperti Sukinah dan Mariana, dalam perlawanan tambang dan ahli fungsi lahan menghempaskan narasi bahwa perempuan tidak berdaya. Kedua sosok tersebut, sebaliknya, menjadi
contoh konkret bagaimana perempuan desa, berprofesi sebagai petani, dan tidak mengenyam pendidikan, mampu mengekspresikan kritik dan melakukan perlawanan terhadap strategi pembangunan yang
eksploitatif. AKTIVISME LINGKUNGAN YANG EFEKTIF Setidaknya, ada dua hal yang dapat membuat gerakan aktivis lingkungan perempuan efektif. Pertama, jejaring yang mereka miliki. Kedua,
kreativitas dalam mengekspresikan kritik dan perlawanan mereka terhadap pembangunan. 1) JEJARING SOSIAL Jejaring sosial kaum perempuan adalah potensi yang besar bagi suatu gerakan. Aktivis
lingkungan hidup di Indonesia, terutama perempuan, tidak wajib memiliki karier di ranah publik untuk aktif di organisasi. Mereka justru tumbuh dari organisasi-organisasi seperti PKK
(Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga), Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), hingga kelompok pengajian atau kegiatan religius yang lain. Dalam organisasi-organisasi ini, perempuan yang mayoritas
ibu rumah tangga mengadakan kegiatan dasar terkait perlindungan lingkungan, mulai dari daur ulang plastik, pembuatan kompos organik, tata kelola sampah, hingga cara menanam. Namun,
organisasi ini menjadi awal berkembangnya gerakan-gerakan perlawanan terhadap perusakan lingkungan yang radikal. Contohnya, Sukinah beserta rekan-rekannya yang tergabung dalam kelompok
pengajian di Rembang melawan pendirian pabrik semen. Kegiatan-kegiatan religius seperti pengajian yang diikuti ibu-ibu secara teratur selama bertahun-tahun menjadi wadah konsolidasi gerakan
yang strategis dan penting. 2) KREATIVITAS GERAKAN PEREMPUAN Aktivisme perempuan seringkali memiliki cara-cara perlawanan sekaligus pemberdayaan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Aleta Baun, aktivis lingkungan asal Mollo, Nusa Tenggara Timur dan pemenang _Goldman Environmental Prize_ (penghargaan prestigius bagi para aktivis lingkungan) tahun 2013, melakukan protes
menenun di tengah area pertambangan marmer pada 1995. Ia bersama ibu-ibu lainnya melakukan aksi menenun selama setahun sebelum perusahaan marmer menyerah dan meninggalkan daerah tersebut.
Sementara, Sukinah dan ibu-ibu Kendeng melakukan protes dengan menyemen kaki mereka di depan istana kepresidenan di Jakarta. Hal ini dilakukan untuk menyampaikan kepada publik tentang isi
perlawanan mereka. Para perempuan ini mengusung isu-isu yang konkret dan sehari-hari. Mereka berbicara tentang hilangnya sumber daya air mereka untuk kehidupan sehari-hari akibat tambang,
rusaknya lahan mereka untuk bercocok tanam dan hutan yang menjadi sumber penghidupan. Perjuangan mereka selalu berasal dari kebutuhan untuk masa depan keluarga mereka, ketimbang kepentingan
diri sendiri. Hal ini sangat penting dalam advokasi kebijakan dan kritik pembangunan. Lebih lanjut, keterhubungan antar perempuan juga penting untuk membangun solidaritas lintas daerah,
etnis, dan kepercayaan guna menjadi amunisi bagi gerakan kolektif yang lebih besar. ------------------------- _Rouli Manalu, Hendra Try Ardianto, Prasetyo Sitowin, Uswatun Hasanah, dan
Septian Tri Baskoro Adi ikut berkontribusi dalam pengumpulan data untuk penerbitan artikel ini._ ------------------------- Dapatkan kumpulan berita lingkungan hidup yang perlu Anda tahu
dalam sepekan. Daftar di sini.
Trending News
12 transformasi d. O exo dari kecil hingga berangkat wamil, hiks sedih!D.O EXO atau Do Kyungsoo resmi berangkat tugas wajib militer pada 1 Juli. Keputusan yang ia buat bikin para EXO-L terkej...
8 lagu korea berjudul 'good night' ini bisa bikin tidurmu lebih tenangMeski menjadi kebutuhan penting bagi tubuh, banyak orang yang merasa kesulitan untuk terlelap di kala malam. Entah karen...
Katja BERGER | Premiere.frBiographie News Photos Vidéos Films Séries Nom de naissance BERGER Avis PoorNot so pooraveragegoodvery good Vidéo à la u...
5 Kerugian yang Akan Didapat saat Pilih Selingkuhan Dibanding PasanganMenjalin hubungan dengan seseorang yang baru memang sangat menyenangkan, meskipun hubungan tersebut adalah perselingkuha...
5 pesan inspiratif film 'mulan' yang diperankan liu yifei_Mulan_ ialah film disney yang menceritakan tentang legenda seorang wanita yang menyamar sebagai pria dan ikut berperang...
Latests News
Ibu rumah tangga dan petani perempuan berperan vital dalam pergerakan lingkungan indonesiaSaat ini, kita mengenal Greta Thunberg, remaja Swedia yang menggerakkan jutaan orang untuk protes iklim, hingga Jane Fon...
Para aktor ini melakukan pengorbanan ekstrem agar terlihat sempurna di filmnya - boombastisKata siapa sih menjadi aktor itu mudah? Kesannya mungkin hanya berdrama-drama begitu, tapi aslinya luar biasa susah lho....
Ini 9 potret listy chan dengan warna rambut yang unikListy Chan _gamer _khususnya _Mobile Legend_ dan juga terkenal dengan warna rambutnya yang cukup unik. Tak tanggung-tang...
Beritajatim. Com | portal berita jawa timur hari iniBERITAJATIM.COM adalah media online berbasis di Surabaya, dan fokus pada pemberitaan di wilayah Jawa Timur. Sejak awal, ...
5 ost kdrama dari kim yeon ji, nagih dan buat melelehFollow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News Kim Yeon Ji m...