Hati-hati, harapan besar guru juga dapat kurangi kepercayaan diri murid
Hati-hati, harapan besar guru juga dapat kurangi kepercayaan diri murid"
- Select a language for the TTS:
- Indonesian Female
- Indonesian Male
- Language selected: (auto detect) - ID
Play all audios:
Untuk banyak siswa, tekanan dan ekspektasi adalah bagian dari pengalaman bersekolah. Ada tekanan untuk tampil baik pada tugas-tugas tertentu, memenuhi standar yang diterapkan oleh sekolah,
dan untuk murid meraih potensi maksimalnya. Kemudian, ada pula banyak ekspektasi – bahwa setiap siswa akan mengerjakan pekerjaan rumahnya (PR), datang ke sekolah tepat waktu, dan menunjukkan
kemampuan terbaiknya. Tekanan menjadi lebih tinggi ketika diikuti dengan kemungkinan buruk yang terjadi bila harapan tidak terpenuhi – kekecewaan guru, nilai yang jelek, atau mendapat
teguran keras. Hal ini dibuktikan dalam penelitian. Para peneliti telah menemukan bahwa “kontrol” dari para guru berhubungan dengan minat siswa yang lebih rendah. Meski banyak penelitian
yang fokus pada motivasi siswa dan peran guru dalam memberikan harapan positif dan membangun, tidak banyak yang mengulas tentang pengalaman siswa terkait “tekanan dari ekspektasi”. Tidak
banyak pula dari kita yang mengetahui bagaimana tekanan ekspektasi ini terjadi dalam kesehariannya, seperti tugas-tugas dan hal-hal lain yang harus dikerjakan karena tuntutan dari guru –
dari satu pelajaran ke pelajaran lain, hari demi hari. Penelitian terbaru kami melihat hal-hal seperti ini, kami menemukan bahwa tekanan ekspektasi dari para guru dapat menjadikan para siswa
belajar lebih keras – namun, hal ini berdampak negatif untuk beberapa siswa. DI BAWAH TEKANAN Dalam penelitian ini, kami bertanya pada 231 siswa di Inggris, terdiri dari siswa kelas lima
dan kelas enam. Mereka diminta melaporkan setiap harinya pengalaman belajar mereka satu kali dalam setiap pelajaran, selama satu minggu. Dalam setiap pelajaran, siswa melaporkan mengapa
mereka melakukan tugas yang diberikan. Pilihan responsnya adalah, “Saya menikmatinya”, “Saya memilih untuk melakukannya”, dan “Saya tertarik dengan hal itu”. Ini akan digolongkan sebagai
“motivasi otonom” – kondisi ketika siswa sendiri yang ingin melaksanakan tugas. Siswa juga dapat memilih “Saya harus melakukannya” dan “guru saya ingin saya melakukannya”. Ini akan
digolongkan sebagai “tekanan ekspektasi”. Siswa juga melaporkan seberapa keras mereka belajar dan seberapa percaya diri mereka tentang apa yang mereka pelajari. Para guru pun diminta
melaporkan seberapa terlibatnya mereka dengan setiap siswa di kelas, merinci berapa banyak waktu yang mereka habiskan bersama setiap siswa, dan berapa banyak perhatian yang mereka berikan
kepada setiap siswa. Kami menemukan, semakin tinggi ekspektasi tekanan dalam sebuah pelajaran, semakin sulit siswa mengikuti pelajaran selanjutnya. Tapi penelitian kami juga menemukan bahwa
siswa mengaku kurang menikmati pelajaran tersebut - dan merasa kurang percaya diri dalam mata pelajaran tertentu. Penelitian kami juga menunjukkan bahwa jika siswa menikmati tugas mata
pelajaran tertentu pada pelajaran sebelumnya, maka guru akan memahami hal ini dan cenderung melonggarkan tekanan ekspektasi mereka dalam pelajaran berikutnya. Tetapi ini benar-benar
dirasakan oleh para siswa, yang kemudian akan mengurangi usaha mereka – menunjukkan hubungan yang cukup kompleks dan dinamis antara tekanan ekspektasi guru dan usaha, kegembiraan, dan
kepercayaan diri siswa. MEMBEBASKAN DIRI Tentu saja, secara realistis, beberapa siswa mungkin perlu dorongan sedikit keras saat memulai, menyelesaikan tugas atau untuk belajar lebih keras.
Tetapi, berdasarkan penelitian kami, terlalu banyak mendorong siswa dapat membuat mereka kehilangan motivasi atau kurang percaya diri. Dalam jangka waktu panjang, rasanya keseimbangan antara
tekanan dan jaminan yang sesuai diperlukan. Jika tidak, kelelahan dan ketidakpuasan dapat mengambil alih - yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan kinerja akademik. Memang,
penelitian menunjukkan bahwa guru-guru yang lebih memperhatikan perspektif siswa dan tidak menekankan realitas perihal tenggat waktu, penyelesaian tugas, dan ekspektasi - jadi mengenal
siswa, nilai-nilai, dan pemikiran mereka - cenderung lebih baik dalam mengidentifikasi kebutuhan, minat, dan preferensi siswa, serta dapat memberikan tujuan pembelajaran yang bermakna dengan
menggunakan kegiatan yang relevan dan variatif. ------------------------- _ READ MORE: FEEDBACK FROM TEACHERS DOESN'T ALWAYS HELP PUPILS IMPROVE _ ------------------------- Jadi,
alih-alih mengandalkan bahasa pengendalian, guru harus berpikir untuk memberikan harapan yang dapat dimengerti, merangkai pelajaran dengan jelas, dan menjelaskan hal-hal secara ringkas. Para
guru juga akan mendapat manfaat dari menerima adanya perasaan negatif di kelas - memberi tahu para siswa bahwa tidak apa-apa bila merasa lelah atau gugup. Para guru juga dapat mulai
memberikan dukungan dalam interaksi sehari-hari dengan siswa, menggunakan pujian dan dorongan untuk membantu siswa mencapai potensi maksimal mereka. Semua ini diharapkan dapat membantu siswa
untuk membuat mereka lebih didukung dan memungkinkan mereka untuk mencapai potensi maksimal mereka di dalam kelas. _Franklin Ronaldo menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris_.
Trending News
Ini 9 pesona park bo gum dalam balutan jas20 Agu 2020, 21:18 WIB Instagram.com/parkbogumonly Nama Park Bo Gum tentu tak asing lagi di telinga pecinta drama Korea....
Terlihat Lebih Segar, 9 Potret Manis Shin Ye Eun dengan Rambut Pendek!Nama aktris manis asal Korea Selatan, Shin Ye Eun kian hari, kian populer di kalangan pecinta KDrama. Ia adalah aktris y...
Gak Cuma Pantai, 7 Wisata Sungai Kece di Bali Ini Wajib Kamu DatangiSebagai salah satu destinasi wisata populer, Bali kondang dengan keindahan pantainya. Ada banyak pantai eksotis yang dap...
5 alasan penting punya 'grit' dalam hidup, bikin sukses!29 Mar 2020, 07:18 WIB pexels/moosephotos Keberhasilan atau kesuksesan seseorang tidak ditentukan oleh tingkat intelegen...
Peringatan 25 tahun, begini fakta-fakta pembantaian srebrenicaDua tahun berselang atau tepatnya pada 6 Juli 1995, pasukan Serbia Bosnia menyerang Srebrenica. Pasukan PBB menyerah ata...
Latests News
Hati-hati, harapan besar guru juga dapat kurangi kepercayaan diri muridUntuk banyak siswa, tekanan dan ekspektasi adalah bagian dari pengalaman bersekolah. Ada tekanan untuk tampil baik pada ...
Bagaimana mendeteksi berita bohong—panduan ahli untuk anak mudaSetiap kali Anda online, orang berlomba-lomba merebut perhatian Anda. Teman-teman, orang asing, bisnis, organisasi polit...
APA PsycNetLoading......
Hari Warisan 2024 di Museum Pembebasan Paris, penyelaman bersejarahDiresmikan pada tahun 2019 untuk menandai peringatan 75 tahun pembebasan Paris, Musée de la Libération de Paris - Musée ...
Adebayor's future uncertain, says PardewAlan Pardew says Crystal Palace are not resigned to losing Emmanuel Adebayor after the FA Cup final against Manchester U...