Ditolak di berbagai tempat, mengapa pengungsi rohingya diterima dengan tangan terbuka di aceh

Theconversation

Ditolak di berbagai tempat, mengapa pengungsi rohingya diterima dengan tangan terbuka di aceh"


Play all audios:

Loading...

Pada akhir Juni 2020, 99 pencari suaka Rohingya tiba di pesisir Aceh dengan menggunakan kapal setelah terombang-ambing di lautan selama lebih dari 120 hari. Saat pihak berwenang sibuk


mempertimbangkan apakah akan mengizinkan para pencari suaka untuk mendarat, nelayan setempat mengambil inisiatif. Mereka membantu para pengungsi Rohingya – yang mayoritas adalah perempuan


dan anak-anak – untuk berlabuh di tempat aman. “Kami ditolak di semua tempat, hanya di Aceh kami diterima,” ucap salah satu lelaki Rohingya setelah mencapai daratan. Seorang juru bicara


Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada 2009 bahwa kelompok Rohingya “mungkin adalah kelompok yang paling tidak memiliki teman di dunia”. Bahkan Malaysia, yang sebelumnya


menoleransi kedatangan ribuan pencari suaka Rohingya dan mengkritik persekusi yang dilakukan Myanmar terhadap kelompok minoritas yang kebanyakan Muslim tersebut, sekarang mengklaim bahwa ada


“harapan yang tidak adil” terhadap Malaysia untuk membantu para pengungsi Rohingya di tengah iklim xenofobia yang dipicu oleh pandemi COVID-19. Negara-negara tetangga di kawasan Asia


Tenggara lainnya juga menunjukkan keengganan yang sama untuk membantu. Menteri Luar Negeri Indonesia mengkonfirmasi pada akhir Juli bahwa seluruh pencari suaka telah didaftarkan pada badan


pengungsi PBB (UNHCR) dan sedang menerima bantuan kemanusiaan. Mereka telah dipindahkan dari gedung bekas fasilitas imigrasi ke tempat penampungan jangka panjang. Di penampungan tersebut,


para pengungsi Rohingya terus menerima sambutan yang hangat dari para warga lokal. Para pengungsi bahkan turut berpartisipasi dalam perayaan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia Agustus


lalu. Ada sejumlah penjelasan mengapa para warga lokal Aceh secara konsisten terus menerima para pengungsi ketika pihak-pihak lain menolak kedatangan mereka. ------------------------- _ READ


MORE: DENGAN PENGARUHNYA DI ASEAN DAN POSISINYA SEBAGAI ANGGOTA TIDAK TETAP DK PBB, BAGAIMANA PERAN INDONESIA DALAM RESOLUSI KONFLIK ROHINGYA? _ ------------------------- MENJELASKAN


KEISTIMEWAAN ACEH Pertama, penjelasan yang paling umum adalah solidaritas antar-Muslim. Di Aceh, 98% warganya mengidentifikasi diri sebagai Muslim. Orang Aceh acapkali dianggap sudah pasti


orang Muslim. Penjelasan bahwa warga Aceh termotivasi untuk membantu sesama Muslim terlihat sebagai penjelasan yang meyakinkan, namun hal ini tidak secara penuh menjelaskan kemurahhatian


mereka terhadap pengungsi non-Muslim. Misalnya pada 2016, warga Aceh membantu para pencari suaka Tamil yang beragama Hindu dari Sri Lanka. Kedua, hukum adat laut Aceh, yang dikenal sebagai


Panglima Laot, mewajibkan seluruh nelayan di Aceh untuk membantu setiap orang yang nyawanya terancam di laut. Sistem Panglima Laot ini telah berlaku sejak setidaknya abad ke-17. Sebagaimana


hukum adat lainnya di Aceh, Panglima Laot didasarkan pada syariat Islam, dan mengatur seluruh aspek dalam praktik perikanan maupun kehidupan bermasyarakat dalam perkampungan nelayan di


daerah pesisir. Tradisi budaya Aceh yang kuat dalam memuliakan tamu, atau dikenal sebagai Peumulia Jamee, dapat menjadi penjelasan kebaikan hati yang ditunjukkan warga pada pengungsi setelah


mereka mencapai daratan. Beberapa peneliti telah berargumen bahwa hal ini merupakan elemen penting dari keramahan Aceh kepada para Rohingya, terutama anak-anak. Ketiga, sejarah Aceh yang


telah mengalami konflik dan bencana alam juga turut mempengaruhi bagaimana warga Aceh memandang diri mereka maupun orang-orang lain. Antara tahun 1976-2005, Gerakan Aceh Merdeka (GAM)


melawan pemerintah Indonesia dalam sebuah konflik sipil berkepanjangan untuk menuntut kemerdekaan. Selama konflik ini, banyak warga Aceh yang terpaksa mengungsi. Beberapa bahkan mencari


suaka di negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Australia. Konflik ini berlangsung di bawah kepemimpinan lima presiden yang berbeda hingga, pada 25 Desember 2004, Aceh mengalami bencana


tsunami yang menyebabkan kerusakan dan korban nyawa dengan skala yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Lebih dari 130.000 orang meninggal, lebih dari 37.000 orang dilaporkan hilang, dan


setengah juta orang terpaksa mengungsi. Bencana ini menyebabkan kedatangan ribuan pekerja kemanusiaan asing yang turut membantu dalam upaya rekonstruksi. Tsunami tersebut juga menjadi


katalis untuk perdamaian, yang difinalisasi melalui perjanjian perdamaian Kesepakatan Helsinki pada 15 Agustus 2005. Masyarakat Aceh masih secara jelas mengingat, dan masih terus terdampak,


oleh konflik sipil dan kejadian tsunami tersebut. Rima Shah Putra, Direktur Geutanyoe Foundation, sebuah lembaga masyarakat yang berbasis di Aceh, mengatakan bahwa ingatan mengenai


penderitaan yang dialami tersebut masih kuat dalam ingatan masyarakat Aceh, begitu pula dengan ingatan mengenai bantuan internasional yang diterima pasca tsunami. Pengalaman-pengalaman


konflik sipil dan bencana alam yang dialami beberapa generasi terakhir Aceh menciptakan rasa empati bagi para pengungsi yang terpaksa mengungsi dan meninggalkan rumah mereka. Pengaruh


identitas keislaman, pengalaman pasca konflik dan pasca bencana, serta hukum adat lokal menjelaskan mengapa masyarakat Aceh terus menunjukkan penerimaan pada para pengungsi. Namun pertanyaan


yang masih belum terjawab adalah: apa yang akan terjadi pada para pengungsi Rohingya tersebut dalam jangka panjang? ------------------------- _ READ MORE: KRISIS KEMANUSIAAN ROHINGYA: APA


YANG BISA DILAKUKAN NEGARA LAIN _ ------------------------- KEBIJAKAN INDONESIA TERHADAP PENGUNGSI Indonesia belum menandatangani Konvensi Pengungsi PBB. Namun, pada 2016 terbit peraturan


presiden (perpres) mengenai penanganan pengungsi dari luar negeri. Peraturan tersebut menunjukkan posisi hukum Indonesia yang terbaru mengenai pengungsi dan pencari suaka. Indonesia


menganggap dirinya sebagai negara transit bagi para pengungsi dan pencari suaka, alih-alih negara tujuan atau tempat tinggal baru. Menurut ketentuan dalam peraturan presiden tersebut, setiap


pengungsi yang diproses oleh UNHCR di Indonesia akan ditempatkan di negara ketiga atau dipulangkan ke negara asal. Tidak ada ketentuan untuk penempatan jangka panjang. Namun, perpres


tersebut mencakup pula ketentuan untuk pencegatan dan penyelamatan para pengungsi dalam perairan Indonesia. Dalam proses perancangan perpres ada praduga bahwa individu yang mencari suaka


tidak akan dihadapkan pada _refoulement_ (pemulangan secara tidak sukarela ke negara asal mereka menghadapi persekusi). Pemerintah Australia dan Indonesia, yang bersama-sama memimpin forum


international the Bali Process untuk melawan perdagangan orang di kawasan, telah didesak untuk membantu orang Rohingya yang saat ini terpaksa mengungsi di tengah pandemi COVID-19 dan


mencegah terulangnya kejadian yang disebut sebagai krisis Laut Andaman tahun 2015. Sebagai salah satu provinsi termiskin di Indonesia, sambutan Aceh yang ramah kepada pengungsi Rohingya


kemungkinan tidak akan berkelanjutan tanpa pendekatan yang lebih terkoordinasi dan dukungan dari pemerintah pusat. Sebagaimana disebutkan oleh Antje Missbach, peneliti senior Arnold


Bergstraesser Institute di Jerman, dalam studinya terhadap gelombang pengungsi Rohingya di Aceh sebelumnya, keramahan orang Aceh tidak lantas berujung kepada “masa tinggal yang permanen atau


integrasi, karena hal ini membutuhkan tindakan-tindakan yang sangat berbeda”. Masih menjadi pertanyaan apakah pada masa depan Indonesia serta negara-negara tetangganya akan menunjukkan


keramahan dan sambutan yang lebih besar, atau bahkan memberikan hak-hak dasar, kepada para pengungsi. ------------------------- _Shaffira D. Gayatri menerjemahkan artikel ini dari bahasa


Inggris._


Trending News

room - The Siasat Daily

Menu Search for Home Telangana Hyderabad India Middle East Entertainment Business Photos Videos Sidebar Siasat.com/roomr...

5 kuliner lokal yang ada di senopati, kawasan anak hits jakarta

Sudah bukan rahasia umum lagi jika kawasan Senopati di Jakarta Selatan merupakan tempat nongkrong anak hits Jakarta. Di ...

Hands-on leica q2, kamera generasi terbaru dengan banyak fitur premium

Leica _store_ Indonesia pada tanggal 19 Maret 2019 resmi meluncurkan Leica series Q2. Leica Q2 merupakan generasi terbar...

6 kedai kopi dengan outdoor space terbaik di kota jambi, wajib dicoba!

Saat ini, keberadaan kedai kopi kian menjamur di seluruh daerah di Indonesia, termasuk juga kota Jambi. Meskipun begitu,...

Cara mengubah dan reset password gmail di ponsel dan desktop

tirto.id - Gmail merupakan produk Google yang menyediakan berbagai macam layanan mulai dari Hangouts_, _Google Tasks, Go...

Latests News

10 potret gabe wely kembaran atta halilintar, susah banget bedainnya!

Siapa sih yang tidak ingin memiliki wajah mirip dengan idolanya? Beruntung banget, pria yang dikenal dengan nama Gabewel...

7 sikap yang harus kamu miliki agar orang gampang percaya padamu

Baik itu di rumah, di sekolah, di kampus, di kantor maupun di lingkungan sekitar, kamu pasti ingin mereka semua percaya ...

9 inspirasi ootd ala sosialita adinda bakrie, bak remaja dan glamor

Adinda Bakrie merupakan salah satu sosialita yang cukup hits di Indonesia. Buktinya, sepupu dari Ardi Bakrie ini, telah ...

Xherdan shaqiri to liverpool: stoke star makes transfer claim

Shaqiri has made clear he wants to leave Stoke following their relegation to the Championship and new manager Gary Rowet...

Rusia gagal bayar utang: dua pakar jelaskan dampaknya bagi rusia dan pasar keuangan global

_Rusia gagal membayar utang luar negerinya (default) untuk pertama kalinya sejak 1918. Gagal bayar ini disambut sebagai ...

Top