10 fakta mengerikan tentang ritual pengorbanan manusia oleh suku

Idntimes

10 fakta mengerikan tentang ritual pengorbanan manusia oleh suku"


Play all audios:

Loading...

16 Jul 2019, 23:07 WIB rssing.com Seratus tahun sebelum keruntuhannya, Kekaisaran Aztec mengalami reformasi dalam bidang kepercayaan. Putra kaisar, Tlacaelel, menyatakan bahwa dewa perang,


Huitzilopochtli, adalah dewa yang tertinggi dari semua dewa. Sejak saat itu, suku Aztec hidup untuk melayani dewa perang. Pengorbanan manusia menjadi bagian penting dari masyarakat Aztec,


dengan ratusan ribu orang dibantai setiap tahun sebagai persembahan kepada dewa mereka. Berikut 10 fakta mengerikan tentang ritual pengorbanan manusia suku Aztec. 1. SENGAJA MELAKUKAN PERANG


AGAR MENDAPATKAN PENGORBANAN MANUSIA fawe.com Tugas suku Aztec adalah memenuhi selera para dewa mereka — yang tak akan pernah terpuaskan — melalui pengorbanan manusia. Biasanya, suku Aztec


menggunakan musuh yang telah mereka kalahkan dalam perang sebagai persembahan. Namun dari sekian banyak perang yang dilakukan, hanya terdapat sedikit musuh yang dapat ditangkap. Mereka


membutuhkan lebih banyak korban. Suku Aztec pun membuat kesepakatan dengan Tlaxcala untuk membuat sebuah "pertanian" manusia. Kedua pasukan mengorganisir pertempuran hanya untuk


menangkap para tahanan yang akan digunakan dalan pengorbanan. Itu adalah kesepakatan bersama oleh kedua belah pihak. Tentara yang kalah tidak akan menangis atau mengeluh tentang nasib


mereka. Mereka mengerti bahwa ini adalah bagian dari kesepakatan mereka, dan akan membiarkan diri mereka untuk dikorbankan. 2. BEBERAPA ORANG MENJADI SUKARELAWAN UNTUK DIKORBANKAN


chimuadventures.com Bagi mereka, menjadi korban manusia untuk para dewa adalah suatu kehormatan. Bahkan, ketika Spanyol datang dan mencoba untuk membebaskan para korban, beberapa marah


karena merasa telah dijauhkan dari kematian yang terhormat. Beberapa orang bahkan mendaftar dengan penuh semangat, karena menginginkan kematian yang terhormat bagi dewa-dewa mereka. Secara


tradisi, seluruh kelompok pelacur bersedia mendaftar agar dikorbankan untuk dewi cinta. Selama musim kemarau, beberapa suku Aztec terpaksa menjual anak-anak mereka ke dalam perbudakan


seharga 400 bulir jagung. Jika anak-anak tidak bekerja dengan baik, mereka bisa dijual lagi. Dan jika seorang budak sudah dijual dua kali, mereka bisa menjadi hadiah untuk para dewa. 3.


FESTIVAL TOXCATL rssing.com Selama bulan Toxcatl, seorang pria dipilih untuk mendapatkan kehormatan khusus berdasarkan penampilannya. Dia harus memiliki kulit halus, langsing dan rambut


panjang yang lurus. Selama satu tahun berikutnya, pria ini akan diperlakukan seperti dewa. Dia akan berpakaian seperti dewa Tezcatlipoca. Kulitnya akan dicat hitam, dan dia akan memakai


mahkota bunga, penutup dada kerang, dan banyak perhiasan. Pria itu akan diberi empat istri cantik untuk diperlakukan sesuka hatinya. Dia hanya diminta untuk berjalan-jalan di kota sambil


bermain seruling dan mencium bau bunga sehingga orang-orang dapat menghormatinya. Ketika 12 bulan telah berlalu, dia akan berjalan menaiki tangga piramida besar, lalu menghancurkan


serulingnya saat sampai ke puncak. Sambil disaksikan oleh para pengikutnya, seorang pendeta akan membantunya berbaring di atas altar panjang yang terbuat dari batu, kemudian mengeluarkan


jantungnya dari dalam tubuhnya. Setelah itu, mereka akan memilih Tezcatlipoca baru dan memulai semuanya dari awal lagi. 4. PROSESI PENGORBANAN MANUSIA history.com Biasanya, seorang korban


akan dibawa ke puncak piramida besar dan dibaringkan di atas batu pengorbanan. Seorang pendeta akan berdiri di dekatnya, memegang pisau yang terbuat dari kaca vulkanik. Pisau itu akan


ditusukkan ke dada korban, membukanya, dan mencabut jantungnya yang masih berdetak. Pendeta itu akan mengangkat jantung tersebut tinggi-tinggi agar bisa dilihat oleh semua orang. Lalu ia


akan menghancurkannya sampai berkeping-keping di atas batu pengorbanan. Tubuh tak bernyawa akan terguling menuruni tangga piramida, di mana tukang daging sudah menunggu di bawah untuk


memotong tubuh tersebut sepotong demi sepotong. Tengkoraknya akan dilepas dan diletakkan di atas rak bersama dengan tengkorak-tengkorak lainnya yang telah dikorbankan. Kemudian daging dari


tubuh yang dikorbankan akan dimasak menjadi makanan dan diberikan kepada para bangsawan. 5. MENIKMATI DAGING KURBAN MANUSIA hispanickitchen.com Mayat korban sering dipanggang dengan jagung


dan dibagikan di antara para pendeta untuk pesta. Di lain waktu, mayat tersebut cukup disajikan untuk seluruh kota, dan setiap orang yang hadir akan mengambil bagian dalam aksi kanibalisme


tersebut. Tulang-tulang itu kemudian dibuat menjadi peralatan rumah tangga, alat musik, dan senjata. Setidaknya satu hidangan yang mereka gunakan dalam upacara ini masih ada sampai sekarang,


yaitu pozole. Pada masa suku Aztec, pozole adalah sup yang dibuat dari paha tahanan yang dikorbankan dan disajikan kepada kaisar. Saat ini, hidangan tersebut dibuat dengan daging babi,


bukan daging manusia. Ketika orang-orang Kristen Spanyol memaksa suku Aztec untuk beralih ke daging babi, mereka menyebutkan bahwa rasanya hampir sama seperti daging manusia. 6. PENGORBANAN


DI TENGAH PERESMIAN PIRAMIDA BESAR discovermagazine.com Tidak semua pengorbanan itu normal. Ada saat-saat luar biasa ketika berbagai hal dilakukan secara berbeda. Terkadang metodenya


berbeda. Di waktu lain, perbedaannya hanya dalam hal jumlah semata. Pengorbanan yang terbesar adalah selama rekonsiliasi Piramida Besar Tenochtitlan. Suku Aztec telah menghabiskan waktu


bertahun-tahun untuk membangun kuil di ibu kota mereka, dan pada tahun 1487 Piramida Besar mereka selesai dibangun. Mereka mengadakan perayaan besar-besaran untuk meresmikan kuil besar


mereka, dan membantai banyak orang di waktu yang bersamaan. Suku Aztec mengklaim bahwa mereka mengorbankan 84.000 orang selama empat hari. Selama masa pemerintahan suku Aztec, diperkirakan


250.000 orang telah dikorbankan di seluruh Meksiko setiap tahunnya. 7. FESTIVAL MENGULITI PRIA publika.az Salah satu festival Aztec yang paling mengerikan adalah Tlacaxipehualiztli


("Festival Menguliti Pria"). Festival ini adalah upacara yang didedikasikan untuk dewa Aztec, Xipe Totec, yang namanya berarti "Yang Tercela." Empat puluh hari sebelum


festival, seorang pria diberikan kehormatan untuk berpakaian seperti _The Flayed One_. Dia ditutupi bulu-bulu merah, perhiasan emas dan menghabiskan 40 harinya layaknya seorang dewa.


Kemudian, pada hari festival, dia dan delapan peniru dewa lainnya dibawa ke puncak kuil dan dibunuh. Para pendeta menguliti tubuh orang-orang yang dikorbankan layaknya tanaman yang


melepaskan kulitnya. Kulit itu kemudian diwarnai kuning agar terlihat seperti emas. Beberapa kulit diberikan kepada para pendeta, yang akan menari sambil memakainya. Kulit lain akan


diberikan kepada para pria muda, yang menghabiskan 20 hari hanya untuk bergantian mengenakan mantel kulit manusia yang sudah longgar. 8. MELAKUKAN PENGORBANAN MELALUI PERTARUNGAN ALA


GLADIATOR vk.com Selama Festival Menguliti Pria, beberapa pria diberi kesempatan untuk membela diri. Untuk hidup, mereka harus mengalahkan juara terhebat Aztec dalam pertempuran bersenjata —


yang kemungkinan untuk menangnya sangatlah kecil. Para prajurit yang akan dikorbankan dibawa ke sebuah batu bundar yang disebut temalacatl. Mereka diizinkan membawa senjata kayu, yang tidak


lebih seperti sebuah mainan. Sambil memegang tongkat yang diruncingkan seperti pisau, orang-orang ini menyaksikan juara terhebat Aztec keluar. Menurut legenda Aztec, seorang pria bernama


Tlahuicol berhasil selamat dari pertempuran. Dengan bermodalkan pedang kayu, ia membunuh delapan prajurit Aztec yang bersenjata lengkap. Suku Aztec sangat senang, dan menawarkan untuk


menjadikannya komandan pasukan mereka. Namun bagi Tlahuicol, tawaran mereka kepadanya merupakan sebuah penghinaan. Tlahuicol dimaksudkan untuk nasib yang jauh lebih besar. Dia harus


dikorbankan untuk para dewa. 9. KEMATIAN BAGI ANAK KEMBAR chapala.com Suku Aztec memiliki keyakinan aneh dan sering bertentangan tentang anak kembar. Mitos mereka penuh dengan anak kembar,


yang biasanya diperlakukan sebagai dewa terhormat yang layak disembah manusia. Anak kembar muncul dalam cerita mereka sebagai pembunuh monster, pahlawan, dan bahkan pencipta dunia. Namun


mereka memperlakukan anak kembar sungguhan dengan penuh penghinaan. Mereka memiliki satu dewa, Xolotl, untuk anak cacat dan kembar karena suku Aztec menganggap anak kembar sebagai anak yang


cacat. Mereka melihat anak kembar sebagai ancaman bagi orang tua mereka. Membiarkan bayi kembar hidup akan menjadi akhir bagi kedua orang tuanya. Jadi kebanyakan orang tua hanya memilih


salah satu dari bayi kembar mereka, dan mengirimkan yang lain kembali kepada dewa. 10. MELAKUKAN PENGORBANAN ANAK thoughtco.com Di jantung ibukota Aztec, Tenochtitlan, terdapat sebuah kuil


kembar. Di puncak yang didedikasikan untuk Tlaloc, suku Aztec mengadakan ritual paling mengerikan dan paling menyedihkan dari semua ritual mereka. Tlaloc adalah dewa hujan dan kilat, dan ia


menuntut pengorbanan anak-anak. Selama akhir musim dingin yang disebut Atlcahualo, suku Aztec akan membawa anak-anak ke kuil Tlaloc dan memaksa mereka untuk berjalan menaiki tangga.


Anak-anak itu bukanlah sukarelawan, yang bahkan menangis ketika menaiki tangga tersebut. Jika anak-anak menangis, suku Aztec percaya bahwa Tlaloc akan memberkati mereka dengan hujan. Jadi


jika anak-anak tidak menangis dengan sendirinya, orang dewasa akan memaksa mereka untuk menangis. Ketika selesai, anak-anak dibawa ke sebuah gua di luar kota. Mereka diletakkan melingkar di


bawah atap terbuka. Di sana, di bawah udara terbuka, hujan yang dibawa oleh pengorbanan mereka akan turun di atas mayat mereka. Nah, itu tadi 10 fakta mengerikan tentang ritual pengorbanan


manusia suku Aztec. Manusia dapat melakukan hal-hal mengerikan atas nama kepercayaan, salah satunya adalah pengorbanan manusia yang dilakukan oleh suku Aztec di masa lampau. This article is


written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality,


credibility, and trustworthiness.


Trending News

Rimpu Bagan - EastMojo

Posted inMeghalayaMeghalaya: ‘Rimpu Bagan’ arrest to help me win election, says MarakbyBahae Dey November 17, 2022Novemb...

7 fakta prosedur dental amalgam, apakah aman untuk gigi?

Lalu, dental amalgam disempurnakan di Jerman oleh Dr. Strockerus pada tahun 1528. Dental amalgam mulai diperkenalkan di ...

Sering jadi korban utang teman-teman? Belum pakai 5 cara ini sih!

Selanjutnya, kalau kamu pergi atau nongkrong bareng teman kamu yang punya kebiasaan berutang, kayaknya harus melakukan l...

Google libera android kit kat para glass

O GOOGLE anunciou a atualização do sistema do óculos inteligente GLASS para o Android Kit Kat. A novidade permite que de...

Pembukaan blokir internet di papua belum pasti, kata wiranto

tirto.id - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menyatakan pemerintah belum p...

Latests News

10 fakta mengerikan tentang ritual pengorbanan manusia oleh suku

16 Jul 2019, 23:07 WIB rssing.com Seratus tahun sebelum keruntuhannya, Kekaisaran Aztec mengalami reformasi dalam bidang...

Menadah jarahan adalah kunci kesuksesan museum-museum eropa

tirto.id - Ratusan barang koleksi Museum Sulawesi Tenggara yang terletak di Jalan Abunawas, Kendari, seperti keris, loga...

Berkaca dari roe v. Wade di as, apakah kebijakan aborsi di indonesia sudah menjamin perlindungan terhadap hak-hak perempuan atas tubuhnya?

Dunia sedang ramai membahas putusan Mahkamah Agung (MA) Amerika Serikat (AS) yang menganulir hak aborsi. Hak ini sebelum...

Promo bank harbolnas 3. 3: diskon hingga rp500 ribu di lazada

tirto.id - Hari belanja _online_ nasional (harbolnas) 3.3 diikuti oleh sejumlah _e-commerce _di Indonesia, termasuk Laza...

Ini 16 Atlet Bulu Tangkis yang Berlaga di Asia Mixed Team Championship

Jakarta, IDN Times – Atlet bulu tangkis Indonesia mengikuti kompetisi Badminton Asia Mixed Team Championship. Pertanding...

Top