7 Hal Ini Bisa Tingkatkan Resiko Kamu Lahirkan Bayi Sumbing

Bibir sumbing merupakan keadaan bawaan saat bayi lahir yang ditandai dengan adanya celah yang terbentuk pada bibir atau langit-langit mulut, sehingga bibir terlihat seakan akan terbelah dan

memisah. Di Indonesia sendiri diketahui bayi yang kahir dengan kondisi sumbing cukup banyak terjadi dan sering ditemui. Ternyata ada banyak hal yang dapat menjadi sebab bayi lahir dengan

keadaan sumbing dan kebanyakan orang tidak menyadarinya. Sebelum terlambat, segera cegah ya!

Faktor genetik berpengaruh terhadap kelahiran bayi dengan bibir sumbing, bayi yang lahir dari orang tua dengan keadaan bibir sumbing memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami kejadian

yang sama. Meski begitu tidak semua kasus menunjukan korelasi ini karena ada banyak faktor lain yang mempengaruhi kelahiran bayi dengan bibir sumbing.

Kelahiran bayi sumbing dan cacat dari ibu yang merokok menunjukan presentase yang lebih besar. Selain untuk janin itu sendiri, meroko saat hamil juga berbahaya untuk kesehatan ibu dan

lingkungan sekitar. Pengaruh ini tidak hanya dirasakan oleh para perokok aktif namun juga bisa mempengaruhi janin dari ibu yang seorang perokok pasif. Oleh karenanya sebisa mungkin

hindarilah rokok dan asap rokok selama hamil, untuk menjaga kesehatan janin dan menurunkan resiko bayi lahir cacat.

Dalam American Journal of Epidemiology dinyatakan bahwa ada keterkaitan antara ibu hamil yang mengonsumsi alkohol dengan kelahiran bayi dengan bibir sumbing. Ibu hamil yang mengonsumsi

alkohol terutama pada trimester pertama kehamilan beresiko lebih besar melahirkan bayi dengan bibir sumbing.

Sebaiknya jaga berat badan ibu tetap ideal baik sebelum atau selama hamil, Karena wanita dengan berat badan berlebihan beresiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan bibir sumbing dibanding

wanita dengan berat badan ideal. Konsisi ini banyak beterkaitan dengan masalah lain seperti diabetes dan kolestrol yang banyak menjadi masalah.

Disarankan untuk sebisa mungkin menurunkan asupan bahan kimia selama hamil karena beberapan jenis konsumsi obat-obatan seperti isotretinon, methotrexate, dan obat anti kejang yang terlampau

sering dapat meningkatkan resiko bayi lahir sumbing.

Kekurangan asupan nutrisi selama masa kehamilan dapat menyebabkan berbagai hambatan untuk perkembangan janin dan menjadi mungkin juga untuk bayi lahir cacat termasuk juga bibir sumbing.

Pastikan makanan yang dikonsumsi selama kehamilan adalah makan yang mengandung gizi dan nutrisi untuk ibu dan juga sang calon bayi.

Meski tidak ada penelitian pasti yang menunjukan konsumsi asam folat dalam dosis tinggi dapat menurunkan resiko bayi lahir sumbing. Namun telah dipastikan bahwa asam folat berpengaruh baik

untuk kesehatan janin. Ibu disarankan mengonsumsi asam folat secara rutin selama trimester pertama kehamian. Bahkan sejak sebelum hamil mengonsumsi asam folat sangat disarankan untuk kamu

yang memiliki riwayat keluarga dengan bibir sumbing.

Bibir sumbing merupakan keadaan bawaan saat bayi lahir yang ditandai dengan adanya celah yang terbentuk pada bibir atau langit-langit mulut, sehingga bibir terlihat seakan akan terbelah dan

memisah. Di Indonesia sendiri diketahui bayi yang kahir dengan kondisi sumbing cukup banyak terjadi dan sering ditemui. Ternyata ada banyak hal yang dapat menjadi sebab bayi lahir dengan

keadaan sumbing dan kebanyakan orang tidak menyadarinya. Sebelum terlambat, segera cegah ya!

Faktor genetik berpengaruh terhadap kelahiran bayi dengan bibir sumbing, bayi yang lahir dari orang tua dengan keadaan bibir sumbing memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami kejadian

yang sama. Meski begitu tidak semua kasus menunjukan korelasi ini karena ada banyak faktor lain yang mempengaruhi kelahiran bayi dengan bibir sumbing.

Kelahiran bayi sumbing dan cacat dari ibu yang merokok menunjukan presentase yang lebih besar. Selain untuk janin itu sendiri, meroko saat hamil juga berbahaya untuk kesehatan ibu dan

lingkungan sekitar. Pengaruh ini tidak hanya dirasakan oleh para perokok aktif namun juga bisa mempengaruhi janin dari ibu yang seorang perokok pasif. Oleh karenanya sebisa mungkin

hindarilah rokok dan asap rokok selama hamil, untuk menjaga kesehatan janin dan menurunkan resiko bayi lahir cacat.

Dalam American Journal of Epidemiology dinyatakan bahwa ada keterkaitan antara ibu hamil yang mengonsumsi alkohol dengan kelahiran bayi dengan bibir sumbing. Ibu hamil yang mengonsumsi

alkohol terutama pada trimester pertama kehamilan beresiko lebih besar melahirkan bayi dengan bibir sumbing.

Sebaiknya jaga berat badan ibu tetap ideal baik sebelum atau selama hamil, Karena wanita dengan berat badan berlebihan beresiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan bibir sumbing dibanding

wanita dengan berat badan ideal. Konsisi ini banyak beterkaitan dengan masalah lain seperti diabetes dan kolestrol yang banyak menjadi masalah.

Disarankan untuk sebisa mungkin menurunkan asupan bahan kimia selama hamil karena beberapan jenis konsumsi obat-obatan seperti isotretinon, methotrexate, dan obat anti kejang yang terlampau

sering dapat meningkatkan resiko bayi lahir sumbing.

Kekurangan asupan nutrisi selama masa kehamilan dapat menyebabkan berbagai hambatan untuk perkembangan janin dan menjadi mungkin juga untuk bayi lahir cacat termasuk juga bibir sumbing.

Pastikan makanan yang dikonsumsi selama kehamilan adalah makan yang mengandung gizi dan nutrisi untuk ibu dan juga sang calon bayi.

Meski tidak ada penelitian pasti yang menunjukan konsumsi asam folat dalam dosis tinggi dapat menurunkan resiko bayi lahir sumbing. Namun telah dipastikan bahwa asam folat berpengaruh baik

untuk kesehatan janin. Ibu disarankan mengonsumsi asam folat secara rutin selama trimester pertama kehamian. Bahkan sejak sebelum hamil mengonsumsi asam folat sangat disarankan untuk kamu

yang memiliki riwayat keluarga dengan bibir sumbing.